Permen itu Bernama 2023 : Nano-Nano
Hmmm… penghujung tahun sudah. 365 hari bagai mimpi di siang hari. Belum masuk sudah terbangun.
Saat awal tahun bikin resolusi sebanyak-banyaknya, seakan-akan kita bisa mewujudkan semua yang sudah direncanakan. Pengennya banyak tapi minim aksi.
Memang pada akhirnya tidak sesuai apa yang direncanakan. Contoh?
- Menulis rutin
- Bikin usaha jalan
- Menulis buku sendiri
- Nikah (ini karena sampai sekarang masih tanpa pasangan)
Berita baiknya, di sela-sela ketidakberaturan 2023 versiku. Ada beberapa momen indah sempat tercipta. Seperti?
- Menginjakkan kaki pertama kali di Jambi
- Menelurkan buku bersama SINGA RAJA BERCERITA
- Pertama kali menonton pementasan cerita di SINGARAJA LITERARY FESTIVAL
- Berkeliling di Lombok
- Mencoba jadi investor
Yang bikin perlu dievaluasi tentu adalah tetap pada rencana. Namun, kenyataan di lapangan malah lebih memilih memanjakan kesenangan sesaat atau istilah kerennya instant gratification. Dampaknya tentu bagai benang kusut.
Secara keseluruhan 2023 berasa Permen Nano-Nano. Semua rasa ada di sana manis, asem, dan asin. Tidak terlalu buruk juga untuk dijalani.
Banyak pelajaran yang saya dapat. Diantaranya?
- Perlu lebih menata kegiatan dengan baik
- Tetap pada rencana (ini wajib)
- Kadang sangat butuh untuk mengukur ekspektasi
Untuk 2024 ada harapan besar yang ingin dicapai yaitu BERKARYA. Semoga bisa terwujud dengan baik.