Kertas Kosong

Menarik sebenarnya kalau dibilang untuk menulis. Misalnya seperti tulisan ini, memulai dari kertas kosong. Awalnya saya mau buat bahasan yang sangat berat. Cuman rasanya apa yang ingin diutarakan seperti tertahan. Pengennya juga harus sempurna. Lah… tidak semudah itu Ferguso.

Maklum penulis musiman, kalau ada niatan baru nulis. Benar-benar musiman loh. Ini saja harus menunggu 2 tahun baru ada keinginan untuk menulis lagi. Sebagai hasilnya ya kayak gini. Apa yang ada di dalam pikiran langsung saya tuangkan disini.

Kaku? ya bisa dibilang begitu. Saya masih kaku dalam menulis. Walau dulu pernah ada di suatu masa saya sampai tidak berhenti menulis selama 30 hari. Lalu kualitasnya? Jangan ditanya, saat itu hanya mementingkan kuantitas. Hahaa… Bukan asal juga, tujuannya ingin melemaskan otot menulis saya. Seperti yang saya lakukan sekarang ini juga.

Untuk bahasan berat yang saya sebutkan tadi kita bahas di pos berikutnya ya?

Aha… saya punya ide. Bagaimana kalau bahasan tersebut saya terbitkan pas pergantian umur saya saja. Sebentar lagi kok, jadi tenang. Anggap saja tulisan yang saya buat sekarang untuk pelemasan otot tangan dulu. Tidak ada pesan yang menyentuh atau wejangan yang  menggurui. Tulisan yang singkat, padat dan jelas bukan?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.